91 Persen Perempuan Indonesia Sangat Bergantung pada Smartphone
Tuesday, April 21, 2015
Add Comment
Tahukah Anda? Dalam seminar bertajuk "Transformasi Kehidupan Perempuan Melalui penggunaan Mobile Broadband", Qualcomm memaparkan hasil survey yang dilakukan bersama Vital Wace Inc. Dari hasil survey tersebut, dilaporkan bahwa 91 persen perempuan Indonesia sangat begantung pada ponsel yang dimilikinya untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Laporan tersebut dipaparkan langsung oleh Nies Purwati, Director Government Affairs Qualcomm International.
Dari seluruh kebutuhan pekerjaan yang dapat diselesaikan lewat perangkat broadband, perempuan Indonesia secara konsisten memprioritaskannya untuk berkomunikasi dengan keluarga, kerabat dan rekan kerja. Menariknya, setengah dari pengguna smartphone di Indonesia, memanfaatkan broadband untuk berkomunikasi via aplikasi pesan teks dan jejaring sosial. Senada dengan data yang ditunjukkan pada tataran global, 85 persen dari perempuan Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak tertarik menggunakan kembali ponselnya tanpa akses broadband.
Senada dengan hasil temuan di negara-negara lainnya, perempuan Indonesia menunjukkan keinginan lebih besar untuk memiliki smartphone. Di antara responden yang menggunakan feature phone, dua-pertiga diantaranya mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki smartphone dengan mobile broadband. Namun demikian, hanya 33 persen yang memiliki rencana pasti untuk membeli smartphone dalam dua tahun kedepan.
Di antara pengguna feature phone yang tidak memiliki rencana membeli smartphone, implikasi arus kas dari pembelian ponsel merupakan pertimbangan utama yang disampaikan oleh perempuan Indonesia, yaitu sebesar 77 persen. Namun, 85 persen di antaranya menyatakan ketertarikan mereka untuk berpindah menggunakan smartphone. Pertimbangan ini juga dipengaruhi karena menurut mereka harga ponsel akan terus mengalami penurunan harga di pasar.
Informasi lainnya yang juga dipaparkan oleh Purwati, dengan memperluas akses internet di negara-negara berkembang menjadi setara dengan yang ada di sejumlah negara maju, hal itu tentunya akan membawa banyak keuntungan. Setidaknya ada empat keuntungan yang bisa diraih, yaitu mampu meningkatkan produktivitas sebanyak 25 persen, menghasilkan US$2,2, PDB juga turut meningkat, menciptakan lapangan kerja baru dan membawa lebih banyak masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan.
Seminar yang digelar oleh Quallcom pada hari Kamis, (5/6) lalu dan dibuka langsung oleh Ben Siagian, Senior Director, Business Development, Qualcomm Indonesia juga mengundang Sulikanti Agusni perwakilan Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Mira Tayyiba, Kasubdit Pos, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Koesmarihati, Anggota Dewan Pengawas BP3TI, dan Ainun Chomsun dari Akademi Berbagi.
Kesimpulan dari seminar tersebut, mereka semua setuju bahwa saat ini wanita di Indonesia sudah mulai mengerti akan pentingnya akses internet berkecepatan tinggi bagi kehidupan sehari-hari dan untuk mendukung transformasi hidup perempuan Indonesia agar menjadi lebih baik. CHIP.co.id
0 Response to "91 Persen Perempuan Indonesia Sangat Bergantung pada Smartphone"
Post a Comment