Penghapusan Biaya Berlangganan, dari mana WhatsApp memperoleh pemasukan?
Wednesday, January 20, 2016
Add Comment
WhatsApp baru saja mengumumkan penghapusan biaya berlangganan sebesar 1 dollar AS per tahun. Ini berarti layanan WhatsApp bisa digunakan secara gratis untuk selamanya.
Pengumuman ini dilakukan pada saat layanan pesan instan tersebut sudah digunakan oleh hampir 1 miliar orang, tepatnya 990 juta pengguna.
"(Pengguna) kami masih kurang 10 juta lagi," kata CEO WhastApp Jan Koum dalam blog perusahaan.
Dengan penghapusan biaya berlangganan tersebut, pertanyaan yang muncul adalah dari mana WhatsApp memperoleh pemasukan?
Sejak dibeli oleh Facebook pada Februari 2014 dengan "mahar" Rp 223 triliun, WhatsApp memang belum menghasilkan apa-apa selain biaya berlangganan 1 dollar AS untuk tahun pertama.
Banyak yang menduga, WhatsApp akan mulai menyelipkan iklan dalam aplikasi pesan instannya. Namun, Koum mengatakan, rencana masa depan WhatsApp tidak terkait dengan iklan.
"Bagaimana WhatsApp bisa tetap beroperasi tanpa ada pemasukan. Apakah bakal ada iklan dari pihak ketiga? Jawabannya tidak," kata Koum.
Sejak pertama didirikan hingga diakuisisi Facebook, WhatsApp telah berjanji tidak akan memasukkan iklan dalam layanannya.
Tidak memasukkan iklan, WhatsApp alih-alih punya rencana lain untuk mendulang pemasukan. Caranya dengan menyasar perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan basis data pengguna yang dimiliki WhatsApp.
Bentuknya tetap bukan iklan. Perusahaan nantinya bisa melakukan interaksi dengan pengguna WhatsApp yang disasar.
Contohnya, informasi keterlambatan jadwal terbang pesawat bisa langsung dikirimkan ke penumpang via WhatsApp oleh maskapai penerbangan.
Koum mengatakan, fitur untuk perusahaan tersebut akan mulai diuji coba pada tahun ini.
"Kami akan menguji fitur yang membuat Anda bisa memakai WhatsApp sebagai sarana komunikasi dengan bisnis dan organisasi yang diinginkan," ujarnya.
0 Response to "Penghapusan Biaya Berlangganan, dari mana WhatsApp memperoleh pemasukan? "
Post a Comment